BERCAKAP RAYUAN

BERCAKAP RAYUAN

oleh Akhmad Zailani

aku yang ingin bercakap cakap, bisakah

rayuanmu itu ditukar dengan seribu janji

yang dibuang ke tong sampah

di muka gedung parlemen?

Ataukah rayuan ini bermerk lain, yang bisa ditukar

dengan seeorang perawan atau secangkir kop?i

 

rayuan mu sudah di dalam laci

pasrah menunggu jawaban yang tak pasti

bila terlalu lama menunggu jawab

rayuan itu akhirnya akan mati

dan belatung yang menikmati

atau biarlah rayuan itu dibawa pergi

untuk diberikan kepada siapa saja yang mengerti

 

Aku hanya ingin bercakap cakap

tapi rayuanmu masih di dalam laci

minta dicaci maki, perawan atau kopi

tak berarti dan kau memang buta tuli

PESTA DEMOKRASI

PESTA DEMOKRASI

oleh Akhmad Zailani

suara diperjualbelikan

apakah itu demokrasi?

lalu berpesta tarian zombi

dengan sisa darah di ujung bibir

 

semestinya berduka

karena demokrasi telah mati

dan dikubur berhari hari

 

di episode berikut

mayat demokrasi dihidupkan lagi

suara kembali diperjualbelikan

begitu terus menerus

apakah itu demokrasi?

ITU KENTUT! ITU KENTUT!

ITU KENTUT!   ITU KENTUT!

oleh Akhmad Zailani

angin berhembus pelan

berdendang-dendang

tak tertahan

amboi cantik sekali

 

itu kentut! Itu kentut!

tetap bau walau dari  pantat bintang film sekali pun

baunya menikam hidung

sehabis menari nari dalam perut

aku bayangkan ; amboi sunggung manis goyangnya

gemulai gemulai di depan hidung

 

Itu kentut! Itu kentut!

keluar lewat pantat

tetap berbau

walau keluar dari pantat pendeta

atau pantai kiai

tak perlu ditutupi

rasakan dan sadari sendiri

 

Itu kentut! Itu kentut!

tetap berbau tahi

walau dari pantat aku sekalipun

SAJAK EKOR BINATANG

SAJAK EKOR BINATANG

oleh Akhmad Zailani

dua ekor anjing berak di kursi

satu ekor kucing berdiri bulunya

empat ekor tikus menggigit harta

satu ekor buaya berenang di kolam susu

dua ratus kecoa bermunculan di balai kota

dua ular: induk dan anak bernyanyi

lima anjing  pelacak mencari maling

seorang laki-laki mencuri topeng

satu ekor bunglon tidur di pelangi

sepuluh gajah menginjak satu semut

enam ekor babi bermain uang

satu ekor kancil mencuri timun

 

jadi ada dua ratus tiga puluh empat

ekor binatang

TAK TAK TAK AUM AUM AUM

TAK TAK TAK AUM AUM AUM

 

tak tak tak aum aum aum

di sini ada katak tak bisa loncat

kaki kaki diikat sendiri

katak katak mata picak

Katak katak mulut  bisu

Katak katak telinga tuli

hati nurani  mati

sibuk makan buku dan teori

suara rakyat suara hutan suara sungai

katak katak tak mau diganggu

diusik sedikit tersinggung banyak

ribut sendiri

ingin jadi lembu

tapi sembunyi dalam tempurung

 

aum aum aum

di sana ada harimau

suara lantang  siap menerkam

suara nurani aum rakyat jelata

rakyat  hutan rakyat  sungai

aum aum aum

harimau yang mengerti buku dan teori

 

tak tak tak  aum aum aum

di sini katak di sana harimau

KAU YANG SIBUK MELAHIRKAN ANJING DARI MULUT

KAU YANG SIBUK MELAHIRKAN ANJING DARI MULUT

kamu keliru; mengatakan Tuhan sedang sibuk
hingga melupakanmu
Tuhan tidak sedang sibuk, ketika kamu sedang mabuk melahirkan anjing anjing dari mulutmu
Tuhan tidak sedang sibuk ketika kamu memelihara ular ular dan curut curut sekaligus di dalam mulutmu
Tuhan tidak sedang sibuk ketika kamu membesarkan kecoa-kecoa babi babi di kepalamu
Tuhan tidak sedang sibuk!
dan kamu yang keliru

SEPERTI ANJING ANJING LIAR TERPERANGKAP

SEPERTI ANJING ANJING LIAR TERPERANGKAP

oleh : Akhmad Zailani

tak ada yang berbeda dari kita

kadang seperti  anjing anjing liar yang terperangkap

di dalam penampungan dan dikurung dalam kandang

tak bisa keluar dan terus menggonggong

kadang juga seperti ikan ikan yang berenang ke sana kemari

dikurung dalam akuarium dan berdoa

semoga ditempatkan di  lautan yang luas

 

kita kurang lebih sama saja

tanah hidup yang kerap menyimpan  anjing anjing

yang menggonggong di mulut busuk

yang terbiasa memelihara kerbau kerbau di kepala kita

rajin memberi makan ular ular

yang mendesis desis dari kedua telinga

merawat tikus tikus di dalam kedua lubang hidung

dan  melahirkan mereka melalui dubur

 

anjing anjing

ular ular

atau tikus tikus

sama memiliki cinta

berbeda cara mengungkapkan

anjing anjing

ular ular

tikus tikus

sama membunuh

tapi berbeda  tujuan

 

tak ada yang berbeda dan sama saja

tidak menggunakan otak

untuk memikirkan-Nya

tidak  menggunakan hati

untuk mencintai-Nya

atau tak menggunakan tangan untuk meraba-Nya

dan kaki kaki tak melangkah di jalan-Nya

 

tak ada yang berbeda dan sama saja

bila cara mengungkapkan dan tujuan

hidup seperti binatang

bahkan terperangkap di dalam kandang

seperti anjing ajing liar

yang mencari jalan keluar